Friday 27 September 2013

Perhitungan Kubikasi kayu Log


Untuk bisa menghitung nilai ekonomis dari kayu yg pertama harus di ketahui terlebih dahulu adalah :

1. kubikasi kayu
2. harga terima pabrik

1. Rumus Menghitung Kubikasi Berdasarkan lingkar pohon

lingkar pohon : 100 cm
Tinggi batang utama * : 8 Meter

Rumus nya:
(100 cm :3.2) = 31.25 cm [ini adalah diameter pohon]
(31.25 : 100) : 2 = 0.15625
(0.15625 X 0.15625) x 3.14 X 8 = 0.613 m3

Jadi satu pohon dengan lingkar 100 cm dan Tinggi batang utama 8 meter akan menghasilkan sebanyak = 0.613 m3
 
Jika dalam satu hektar terdapat 2000 pohon siap panen dengan lingkar batang terkecil 100 cm dan terbesar 165 cm maka akan di dapat jumlah kubikasi minimal sebanyak = 1226 m3

kita sudah sedikit banyak mengerti bagaimana kita menghitung volume kayu yang dihasilkan oleh pohon. Sebanyak itukan kubikasi pohon dinilai? TIDAK, perlu diketahui oleh pemilik pohon dan investor di bidang perkebunan adalah cara grade dan cara hitung pabrik dalam membeli kayu.
Fakta 1 - Kayu dikelompokan berdasarkan GRADE.
Setiap Grade dalam kelas kayu tentunya akan mempengaruhi harga kayu, semakin besar Grade maka semakin tinggi nilai kayunya. Beberapa tingkat Grade yang umum digunakan dalam dunia industry perkayuan:
Grade 16 – 19, adalah kayu log dengan bontos kecil 16 – 19 cm
Grade 20 – 24, adalah kayu log dengan bontos kecil 20 – 24 cm
Grade 25 – 29, adalah kayu log dengan bontos kecil 25 – 29 cm
Grade 30 – 39, adalah kayu log dengan bontos kecil 30 – 39 cm
Grade 40 up, adalah kayu log dengan bontos kecil lebih besar dari 40 cm

Catatan : Saat kayu masih tersedia banyak dan berukuran besar, Grade 50 up masih banyak digunakan, seiring dengan semakin sedikitnya kayu yang berukuran 50 cm, maka Grade yang digunakan lebih sering hanya sampai Grade 40 up saja.
Fakta 2 – Perhitungan volume kayu log dihitung berdasarkan Diameter Bontos Kecil
Bontos Kecil adalah bagian diameter ukuran kecil dari sebuah log (gelondongan), simak gambar berikut ini:

Caption: Bontos Kecil pada gambar diatas adalah yang berukuran diameter 35,5 cm
Oleh sebab itu, perhitungan Volume Log Real akan berbeda dengan pola perhitungan pabrik, sehingga volumenya pun akan berkurang, contohnya sbb:

A. Volume Real Kayu Log

Diameter dihitung (d) = (38+35,5) / 2 = 73,5 / 2 = 36,75
Volume Log = ∏ r2 p = 3,14 x (36,75/2)2 x 260
Volume Log = 275.649 cm3 = 0,275 m3

B. Volume Kayu Log Dihitung Sesuai Grade Berdasarkan Bontos Kecil

Diameter dihitung (d) = 33,5 cm
Volume Log = ∏ r2 p = 3,14 x (35,5/2)2 x 260
Volume Log = 257.217 cm3 = 0,257 m3

2. Harga Terima Pabrik
Jika Harga terima kayu sengon laut saat ini untuk sortimen A3 dengan kelas Grade B sebesar Rp.625.000 / m3 maka nilai kayu tersebut diatas 1226 m3 jika di konversikan kedalam rupiah sebesar Rp. 735.600.000

klasifikasi log kayu berdasarkan sortimen nya di pabrik

A0 = 10 cm - 15 cm
A1 = 16 cm - 19 cm
A2 = 20 cm - 29 cm
A3 = 30 cm - 39 cm
A4 = 40 cm - 49 cm
dst...

Khusus kayu sengon harga terima pabrik hanya sampe A4..diatas itu akan di masukkan ke dalam harga A4.. dan hanya beberapa pabrik saja yg terima kayu dengan memberikan harga di atas A4..

Perhitungan diatas merupakan nilai terkecil untuk menghindari kesalahan perhitungan yg bisa berakibat fatal (rugi di kayu sengon gak nanggung). Kenapa ini merupakan perhitungan terkecil, berikut alasan nya:

1. Lingkar pohon yg di ambil dalam populasi 1 ha adalah yg paling kecil, misalkan dalah satu hektar sengon yg siap panen ada pohon yg memiliki lingkar batang 160 cm maka tetap akan di masukkan ke dalam perhitungan pohon terkecil dalam satu area lahan tersebut
2. Tinggi batang utama hanya di itung setinggi 8 meter, fakta di lapangan tinggi batang utama sengon berumur 5 thn keatas / yg siap panen bisa sampe 12 meter - 15 meter.
3. harga acuan pabrik yg diambil adalah harga terima pabrik untuk kayu kelas grade B / kelas terendah..sedang kan dalam tiap penebangan selalu ada kayu yg masuk ke dalam kelas super / Grade A
4. dahan atau batang pohon lain yg lebih kecil tidak di hitung, jika di paksa di itung pun dahan sengon yg siap panen masih bisa masuk itungan sortimen A0 - A1

Jadi dalam 1 Ha kebun sengon dengan populasi pohon sebanyak 2500 buah, dengan jarak tanam 2 m X 2 m, dengan tingkat penyusutan / pohon mati sebanyak 20% dalam periode 5 tahun dan dengan pemupukan serta perawatan yg maksimal akan menghasilkan nilai kurang lebih sebanyak Rp. 735.600.000

No comments:

Post a Comment